Sabtu, 28 Januari 2012

makalah IPS ANTROPOLOGI SOSIAL


KONSEP DASAR ANTROPOLOGI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Presentasi Kelompok
Dosen : Asep Nurdin, S.Th.I, M.Pd
Mata Kuliah : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)




Disusun oleh         Kelompok 6 :
1.      Gina
2.      Neng Iin
3.      Robi
 
Ketua        :   Yuliani
Anggota    :


Semester   :    I Rombel B
Prody        :    PGMI
 


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)
Al-IHYA KUNINGAN
2011

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Seorang filsuf China; Lao Chai, pernah berkata bahwa suatu perjalanan yang bermil-mil jauhnya dimulai dengan hanya satu langkah. Pembaca dari materi ini juga baru memulai suatu langkah kedalam lapangan dari suatu bidang ilmu yang disebut dengan Antropologi. Benda apa yang disebut dengan Antropologi itu? Beberapa atau bahkan banyak orang mungkin sudah pernah mendengarnya. Beberapa orang mungkin mempunyai ide-ide tentang Antropologi yang didapat melalui berbagai media baik media cetak maupun media elektronik. Beberapa orang lagi bahkan mungkin sudah pernah membaca literature-literature atau tulisan-tulisan tentang Antropologi
Banyak orang berpikir bahwa para ahli Antropologi adalah ilmuwan yang hanya tertarik pada peninggalan-peninggalan masa lalu; Antroplogi bekerja menggali sisa-sisa kehidupan masa lalu untuk mendapatkan pecahan guciguci tua, peralatan –peralatan dari batu dan kemudian mencoba memberi arti dari apa yang ditemukannya itu. Pandangan yang lain mengasosiasikan Antropologi dengan teori Evolusi dan mengenyampingkan kerja dari Sang Pencipta dalam mempelajari kemunculan dan perkembangan mahluk manusia. Masyarakat yang mempunyai pandangan yang sangat keras terhadap penciptaan manusia dari sudut agama kemudian melindungi bahkan melarang anak-anak mereka dari Antroplogi dan doktrin-doktrinnya. Bahkan masih banyak orang awam yang berpikir kalau Antropologi itu bekerja atau meneliti orang-orang yang aneh dan eksotis yang tinggal di daerah-daerah yang jauh dimana mereka masih menjalankan kebiasaan-kebiasaan yang bagi masyarakat umum adalah asing.
Semua pandangan tentang ilmu Antroplogi ini pada tingkat tertentu ada benarnya, tetapi seperti ada cerita tentang beberapa orang buta yang ingin mengetahui bagaimana bentuk seekor gajah dimana masing-masing orang hanya meraba bagian-bagian tertentu saja sehingga anggapan mereka tentang bentuk gajah itupun menjadi bermacam-macam, terjadi juga pada Antropologi. Pandangan yang berdasarkan informasi yang sepotongsepotong ini mengakibatkan kekurang pahaman masyarakat awam tentang apa sebenarnya Antropologi itu.

B.     Batasan Masalah
Adapun batasan Masalah dalam karya tulis ini adalah:
1.      Menjelaskan dasar-dasar antropologi
2.      Menjelaskan, memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional   tentang berbagai fenomena sosial budaya. 

C.     Tujuan Yang Ingin Dicapai
Adapun Tujuan penulis dalam penulisan karya tulis ini adalah
1.      Sebagai salah satu tugas Presentasi Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) semester I Prodi PGMI
2.      Memahami dasar-dasar antropologi
3.      Memahami, memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional   tentang berbagai fenomena sosial budaya. 

D.    Metode Yang Digunakan
Metode deskriftif dengan teknik study kepustakaan atau literature, yaitu pengetahuan yang bersumber dari beberapa media tulis baik berupa buku, litelatur dan media lainnya yang tentu ada kaitannya masalah-masalah yang di bahas di dalam Karya tulis ini.







BAB II
PEMBAHASAN

Latar Belakang Sejarah Antropologi
Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial yang lain mempunyai sejarah tersendiri. Antropologi disebut ilmu yang baru atau muda karena perkembangan antropologi relatif baru. Sedangkan antopologi disebut ilmu yang tua karena sejarahnya terutama bagian antropologi yang disebut dengan Etnografi telah dikerjakan orang dari berbagai bangsa di dunia sudah lebih dari 500 tahun yang lalu. Walaupun Antropologi dikatakan ilmu yang relatif muda. Karena sebagai ilmu pengetahuan baru berkembang abad ke XX. Namun Antropologi telah ada sejak lama (terutama obyeknya, yaitu manusia), dengan menitik beratkan studinya pada kelompokkelompok manusia dan tergolong dalam ilmu sosial, maka sesungguhnya antropologi telah ada sejak manusia itu ada.
Herodatus disebut sebagai bapak etnografi. Karena menulis bangsa Mesir, yang dianggap tulisan etnografi yang terkuno. Tulisannya masih bersifat subyektif dan mengandung perasangka yang kurang baik terhadap bangsa lain. Selanjutnya dia berkata: Bangsa di luar Yunani adalah bangsa “barbar” yang berarti orang yang berbicara “gagap” dan dikatakan sebagai bangsa yang setengah liar. Herodatus selanjutnya mengatakan bahwa orang Mesir, orang Libia dan Persia dianggap belum beradab.

Etnografi oleh Dinasti Han
Penulisan etnografi juga dilakukan oleh bangsa Tionghoa dan bangsa India. Walaupun tidak secara metodik dan sistemmatis kedua bangsa tersebut telah menulis tentang keadaan mereka sendiri ataupun menulis tentang bangsa di luar mereka. Di Cina Ada cacatan etnografi bangsa Tiongkok yang ditulis pada jaman Dinasti Han mengenai bangsa Han Nu yang bergerak (nomaden) di Tiongkok Sebelah Barat Ibnu Batutah yang dilahirkan di Tanger Ia lahir 1304 dan meninggal tahun 1377 berkebangsaan Arab melakukan pengembaraan di daerah Asia tengah. Ia menulis tentang bangsa-bangsa Konstantinopel yang di duduki bangsa Turki, sehingga bangsa-bangsa Eropa tidak bisa berdagang lagi dengan Dunia Timur melalui jalan tradisional, yaitu melalui Euphrat, Trigis dan Teluk Persia.
Kemudian orang-orang Eropa mencari jalan baru baik melalui kutup utara ataupun melalui Afrika Selatan dengan maksud sampai di Asia Tengah. Rombongan- rombongan itu biasanya diikuti oleh paderi-paderi dan dari mereka bahan-bahan etnografi dari berbagai bangsa dan suku bangsa dapat diperoleh. Marcopolo bukunya “ kitab tentang kerajaan & keajaiban di dunia Timur“ menguraikan pengalamannya selama 20 tahun mengembara di Asia. Ia juga pernah tinggal cukup lama di istana Khu Bilai Khan dan menemukan keanehankeanehan misalnya dipergunakan uang yang dibuat dari kertas dan diberi cap serta tanda tangan.
Kertas-kertas tersebut mempunyai bermacam- macam nilai. Menurutnya di negeri tersebut telah lebih maju bila dibandingkan dengan Eropa saat itu, karena di sana telah ada pengiriman surat yang lebih teratur dan ada jalan besar, tempat peristirahatan, dan ada tempat untuk menukar uang dan kuda. Marcopolo juga pernah singgah di Indonesisa Di pelabuhan Perlec dalam bahasa Aceh. Ia menceritakan kota Aceh saat itu dikunjungi pedagang dari India dan penduduknya memeluk agama Islam, sedang penduduk di pedalaman banyak mengerjakan hal-hal yang haram.
Sekembalinya mengembara ia dan keluarganya tiba di Genoa. Nasib malang baginya karena ia dimasukkan penjara ketika Genoa perang melawan Venesia. Di penjara itu ia menceritakan pengalamannya dan menulisannya yang diterbitkan tahun 1447, isinya sangat menakjubkan dan menunjuk kepada keajaiban objek dunia Timur.
Pada zaman pertengahan ini tulisan etnografi yang bersifat subyektif & penilaian terhadap sesuatu dipengaruhi oleh pikiran dan kepercayaan pada masa itu. Jiwa abad pertengahan adalah kitab Injil atau lector devina, kepada siapa seleruh pengetahuan mengabdi ? Gereja abad pertengahan sangat berpengaruh untuk mengatur masyarakat dengan ajaran dogma-dogmanya, dengan mengemukakan bahwa aturan-aturan sosial tidak dapat salah.
Thomas Aquinas Pada zaman pertengahan mengemukakan teori-teori yang bersifat spekulatif, karena keterangan-keterangan tersebut berbeda dengan apa yang ada di ajaran-ajaran kitab suci, maka mulai saat itu justru penulisan etnografi dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Yosep Prancis Lafitau (1600-1740). Etnografi berkembang bersama dia, ia adalah seorang paderi dari bangsa Perancis tulisannya berjudul “Moeurs des souvages Americains compares aux mours des pramiers temps” 1724. Ia melihat bangsa-bangsa primitif dan tidak dilihatnya sebagai bangsa yang aneh. Karena ia sebagai anggota misionaris agama dan ia berusaha untuk menasranikan bangsa Indian.
Jens Kref Etnografi semakin berkembang berkat tulisan dia dengan judul “sejarah pendek tentang lembaga-lembaga yang terpenting, adat dan pandanganpandangan orang liar’ 1760. Kref sependapat dengan Rousseau tentang manusia alam yang murni. Tulisan Kref  Ia menulis sejarah umat manusia dengan memperhatikan bangsa-bangsa kuno, ia meneliti bangsa Indian mengenai pertumbuhan, perkembangan, kehidupan ekonomi, masyarakat, agama dan kesenian
Adolf Bastian Tulisannya lebih ilmiah dan lebih sistimatis dan senang etnologi. Pandangannya mengenai umat manusia adalah manusia dan kebudayaannya dipengaruhi oleh milliue geografis yang menyebabkan sifat-sifat khusus dari kebudayaan yang beranekaragam. Tiap-tiap kebudayaan akan berkembang dan tumbuh sesuai dengan dasarnya dan lingkungannya.

Perkembangan Antropologi
Antropologi berkembang pesat setelah diketemukan dan diketahui adanya hubungan antara bahasa Sansekerta, Latin, Yunani dan Germania. Kerena penyelidikannya bersifat historis komparatif dalam kebudayaan yang terus berkembang. Kemudian berdiri museum etnologi dan etnografi diseluruh dunia selama abad ke 19 dan awal abad 20.


Perkembangan Antropologi Di Indonesia
Perkembangan antropologi di mulai dengan penelitian adat-istiadat, system kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari suku-suku yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sejak zaman penjajahan Belanda. Tulisan-tulisan tersebut digunakan sebagai landasan kebijaksanaan pemerintah kolonial. Penyelidikan dan penulisan dalam rangka pengembangan etnologi dan antropologi sosial oleh perguruan tinggi dimulai setelah penyelidikan bahasa dan budaya. Lembaga tersebut bernama “Taal en cultural onderzoek” di Universitas Indonesia Jakarta.

Fase pertama
Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat melakukkan kolonialisasi atas negara–negara Afrika, Asia dan Amerika. Menurut pandangan orang Eropa bangsabangsa yang dijajah masih primitif, buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum mengalami perubahan dan kemajuan.

Fase kedua
Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan tulisan mengenai aneaka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya. Deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa merupakan kebudayaan yang masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno.

Fase ketiga
Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami kemajuan, ilmu Antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan keabiasaan bangsa yang terjajah. Dengan meangetahui data tentang kebiasaan itu dapat dipergunaklan untuk mempertahankan kolonialismenya di negara yang dijajah tersebut



Fase keempat
Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah dalam melakukan penelitian. Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka Antropologi seakan mengalami kehilangan objek penerlitian. Antropologi mengembangkan metode ilmiah terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia.

Pengertian Antropologi
Menurut etnologinya kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia.
Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2 antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya.  
Allan H Smith & John L Fischer Banyak ilmu sosial mempelajari manusia, ilmu antropologi berusaha untuk melihat manusia dengan segala komplekstasnya, atau manusia dengan segala aspeknya. Aspek-aspek itu menyangkut asal mula, perkembangan, sifat, dan ciri-ciri manusia serta kebudayaaannya.

Perhatian Antropologi
Bekas-bekas kebudayaan manusia zaman purba yang dijadikan dasar untuk mempelajari manusia jaman sekarang ini. Seabad yang lalu Antropologi hanya tertarik mempelajari kelompok-kelompok kecil masyarakat, suku-suku, kebudayaan, kampungkampung sera minoritas, namun sekarang Antropologi telah lebih maju dengan mempelajarai manusia dari berbagai segi atau sudut. Banyaknya kekhususan/cabang Antropologi tertentu.
Seabad lalu Antropologi hanya tertarik mempelajari kelompok-kelompok kecil masyarakat, suku, kebudayaan, kampung-kampung serta minoritas, namun sekarang  Antropologi telah lebih maju dengan mempelajarai manusia dari berbagai segi atau sudut. Baik yang telah maju maupun primitive


Pembagian Antropologi
1.      Antropolgi fisik
Tulian Darwin ”The origin of spicies” Antropologi fisik berkembang pesat dengan melakukan penelitian-penelitian terhadap asal mula dan perkembangan manusia. Manusia asalnya monyet, karena makhluk hidup mengalami evolusi.Antropologi ingin membuktikan dengan melakukan berbagai penelitian terhadap kera dan monyet di seluruh dunia.
Penelitian ingin mengetahui
v  Apakah monyet itu poligami atau monogami?
v  Berkelompok atau sendiri?
v  Apakah dapat berkomunikasi ?
v  Bagaimana mereka memecahkan masalnya?
v  Pertanyaan-pertanyaan tersebut digunakan sebagai dasar melakukan penelitian untuk membuktikan apakah asal-usul manusia
Walaupun sampai belum ada jawaban, namun usaha mempelajari asal mula manusia tidak pernah dihentikan.

2.      Antropologi Budaya
Menurut orang awam membicarakan Antropologi hanyalah berfikir tentang fosilfosil. Memang pemikiran yang demikian tidak selamanya salah karena mempelajari fosil merupakan suatu cabang penelitian Antropologi. Arkheologi pada dasarnya berbeda dengan Antropologi, di mana sesungguhnya arkheologi merupakan salah satu cabang Antropologi.

Bedanya dengan Antropologi Fisik
v  Antropologi fisik mempelajari manusia dari segi biologi misalnya, bentuk tubuh, warna rambut, warna kulit, dan lainnya,
v  Antropologi budaya melihat atau mempelajari manusia yang berkaitan dengan materi-materi kebudayaan seperti misalnya, alat-alat hidup, perumahan, kesenian-kesenian, norma, perilaku dan lain sebagainya yang ada dalam masyarakat.
Antropologi Budaya Mencakup:

1.      Etnografi
Ilmu ini mempelajari mengenai berbagai kebudayaan pada suatu masyarakat secara mendetail pada suatu kenyataan berupa aktivitas nyata masyarakat. Kenyataan diperoleh dari berbagai observasi yang biasanya dilakukan oleh Antropologi budaya. Sebenarnya beberapa tahun yang lalu para ahli tersebut hanya berpegang pada teori untuk memprideksi aktivitas dalam masyarakat, sekarang telah meninggalkan teori-teori itu dan langsung pergi ke lapangan, hidup dengan orang-orang primitif, makan, tinggal, dan ingin mengetahui nilai-nilai serta motivasi mereka.

2.      Etnologi
Para ahli Antropologi menggunakan datadata etnografi dan teori-teori kemudian membandingkannya dengan berbagai kebudayaan untuk mempelajari tingkah laku manusia.

3.      Antropologi Linguistik
Ilmu ini mempelajari bahasa baik lisan maupun tulisan dari bangsa-bangsa diseluruh dunia. Antropologi linguistik juga mempelajari sejarah perkembangan bahasa dan hubungannya antara bahasabahasa itu dengan nilai budaya yang ada.

4.      Foklore
Ilmu ini mempelajari kreativitas manusia, musik, drama, cerita rakyat, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan kesenian.

5.      Antropologi sosial
Antropologi ini tertarik untuk mempelajari struktur dan fungsi kelompok dengan melihat fenomena-fenomena seperti materi kebudayaan, bahasa, karya seni, dan agama, yang lebih menekankan institusi daripada melihat manusia sebagai pribadi.

Antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari umat manusia sebagai mahkluk masyarakat , terutama sifat-sifat khusus badani dan cara-cara produksi, tradisi-tradisi dan nilainilai yang membuat pergaulan hidup berbeda dari yang satu dengan lainnya ( Prof Harsojo)

Tujuan Antropologi
Paling tidak ada dua tujuan dalam mempelajari Ilmu Antropologi:
1.      Tujuan akademis
Antropologi ingin mencapai pengertian tentang mahkluk manusia pada umumnya dengan mempelajajari keanekawarna bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayannya

2.      Tujuan praktis
Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneakawarna masyarakat suku bangsa guna membangun

Ruang Lingkup Ilmu Antropologi
Ilmu antopologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam arti yang sangat luas, karena ilmu tersebut tidak hanya mempelajari secara biologi, namun mempelajari manusia dalam berbagai aspek. Setelah pearang dunia ke II perkembangan ilmu antopologi sangat pesat, sehingga membentuk pengkhususan-pengkususan sesuai masalahmasalah praktis yang ada dalam masyarakat.






Cabang-cabang ilmu antopologi
sebagai berikut:
1.       Antopologi ekonomi
Ilmu ini mempelajari dan memahami masyarakat dengan melakukan penelitian terhadap masalah-masalah yang berhubungan dengan; modal, tenaga kerja, sistim produksi, pemasaran hasil, dan kegiatan lainnya pada masyarakat daerah tertentu. Yang kesemuanya itu mendorong perkembangan dan terbentuknya sub- ilmu antopologi ekonomi.

2.      Antropologi Pembangunan
Ilmu ini mempelajari dan memahami masyarakat dengan melakukan penelitian terhadap masalah-masalah yang berkaitan dengan pembangunan. Antropologi pembangunan mengkhususkan diri pada penggunaan metode-metode, konsepkonsep serta teori-teori antopologi. Hasil penelitian tsb dapat dipergunakan oleh pihak yang berwenang untuk membuat kebijaksanaan pembangunan di suatu daerah tertentu

3.      Antropologi Kesehatan
Ilmu ini mempelajari dan memahami masyarakat dengan melakukan penelitian mengenai masalah kesehatan masyarakat. Penelitiannya untuk mengetahui konsepsi dan sikap penduduk tentang kesehatan, tentang sakit, dukun, obat-obatan tradisional, kebiasan dan pantangan untuk memakan sesuatu. Hasil penelitian yang demikian untuk membantu para dokter atau para ahli gizi untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

4.      Antropologi Politik
Ilmu ini mempelajari dan memahami kejadiandan gejala politik, persaingan, kerjasama, di antara partai-partai politik yang ada. Antropologi politik juga mempelajari atau memperhatikan latar belakang kebudayaan, sistim nilai dan norma dari manusia-manusia yang menjalankan politik atau pelaku politik itu.
Metode Ilmiah Antropologi
Yang dimaksud dengan metode ilmiah suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut sampai kepada ilmu pengetahuan itu sendiri. Jalan atau cara untuk mencapai kepada suatu ilmu pengetahuan adalah :
1)      Pengumpulan fakta
Pada umumnya ada 3 metode pengumpulan fakta yaitu : penelitian lapangan (field work ), penelitian di laboratorium, penelitian di perpustakaan. Pada penelitian yang di lakukan di laboratorium dan perpustakaan peneliti berada di luar obyek yang ditelitinya. Sedangkan penelitian di lapangan peneliti masuk dalam obyek dan oleh sebab itu, peneliti harus dapat melihat hubungan antara dirinya dengan obyek yang ditelitinya. Peneliti antropologi harus dapat atau mampu mengkombinasikan antara gejala yang diberikan informan dan tindakan atau kelakuan dari manusia dalam hubungannya dengan kelompok.

2)      Penentuan ciri-ciri umum
Berkaitan dengan tingkat dalam cara berfikir ilmiah yang bertujuan untuk menentukan ciri-ciri umum dan system dalam himpunan fakta yang dikumpulkan melalui penelitian, induktif misalnya dimulai dari fakta-fakta khusus dan kongkrit menuju kepada konsep yang bersifat umum dan abstrak.
Antropologi memperhatikan tingkah laku manusia dalam masyarakat, dan tidak akan merumuskan kaidah-kaidah tentang hubungan antara fakta degan kekuatan yang mendorong kehidupan masyarakat dana kebudayaan antropologi hanya sampai pada suatu pengertian tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan itu. 

SEJARAH TEORI ANTROPOLOGI
A.J.F Kobben guru besar Antropologi universitas Amstrdam, membedakan antara dua golongan ahli Antropologi yaitu Comparativest dan non Comparativest. Kobben menyatakan kedua golongan ahli Antropologi itu penting demi kemajuan Antropologi,keduanya saling menunjang. Antropologi bertujuan mencapai pengertian mengenai tingkah laku mahluk manusia pada umumnya melalui beragam kebudayaan suku bangsa diseluruh dunia.

Menurut Antropolog India, Gopala Sarana (1975
v  Ilmu Antropologi sedikitnya ada empat macam penelitian komparatif :
v  Penelitian untuk menyusun sejarah kebudayaan manusia secara inferensial.
v  Penelitian untuk menggambarkan suatu proses perubahan kebudayaan.
v  Penelitian untuk taxonomi kebudayaan.
v  Penelitian untuk menguji korelasi antar unsur, pranata, gejala kebudayaan guna membuat generalisasi
G.P.Murdock, guru besar Yale University telah mengklasifikasikan 250 kebudayaan di dunia ke dalam pola istilah kekerabatan yang mengacu pada saudara sepupu, sementara membedakan adanya enam tipe yaitu
a.       Tipe Hawai
Tipe hawai (tipe generation), yang semua istilah saudara sepupu sama dengan istilah yang mengacu semua saudara sekandung.
b.      tipe Eskimo
Tipe Eskimo ( Tipe lineal ), dimana istilah yang mengacu semua saudara sepupu berbeda dengan istilah yang mengacu semua saudara sekandung.
c.       tipe Iroquois
Tipe Iroquois (bifurcate merging), dimana istilah yang mengacu semua saudara sepupu sejajar sama.
d.      tipe Sudan
Tipe Sudan (bifurcate – Collateral), dimana istilah ang mengacu ke semua stilah untuk saudara sekandung.
e.       tipe Omoha
Tipe Omoha, dimana istilah yang mengacu semua saudara sepupu sejajar sama dengan istilah yuang mengacu semuas saudara sekandung.
f.       tipe Crow
Tipe Crow, dimana istilah yang mengacu semua saudara sepupu sejajar sama dengan istilah yang mengacu semua saudara sekandung
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan .
1)      Latar Belakang Sejarah Antropologi
Ilmu Antropologi termasuk ilmu-ilmu sosial yang lain mempunyai sejarah tersendiri. Antropologi disebut ilmu yang baru atau muda karena perkembangan antropologi relatif baru. Sedangkan antopologi disebut ilmu yang tua karena sejarahnya terutama bagian antropologi yang disebut dengan Etnografi telah dikerjakan orang dari berbagai bangsa di dunia sudah lebih dari 500 tahun yang lalu.
a)      Etnografi oleh Dinasti Han
Penulisan etnografi juga dilakukan oleh bangsa Tionghoa dan bangsa India. Walaupun tidak secara metodik dan sistemmatis kedua bangsa tersebut telah menulis tentang keadaan mereka sendiri ataupun menulis tentang bangsa di luar mereka.

2)      Perkembangan Antropologi
Perkembangan Antropologi Di Indonesia
Perkembangan antropologi di mulai dengan penelitian adat-istiadat, system kepercayaan, struktur sosial dan kesenian dari suku-suku yang tersebar di seluruh wilayah nusantara sejak zaman penjajahan Belanda. Tulisan-tulisan tersebut digunakan sebagai landasan kebijaksanaan pemerintah kolonial. Penyelidikan dan penulisan dalam rangka pengembangan etnologi dan antropologi sosial oleh perguruan tinggi dimulai setelah penyelidikan bahasa dan budaya. Lembaga tersebut bernama “Taal en cultural onderzoek” di Universitas Indonesia Jakarta. Perkembangan antropologi dibagi ke dalam empat Fasa
Fase pertama
Pada awal tahun 1800-an negara-negara Eropa Barat melakukkan kolonialisasi atas negara–negara Afrika, Asia dan Amerika. Menurut pandangan orang Eropa bangsabangsa yang dijajah masih primitif, buas dan sering dikatakan bangsa-bangsa yang masih asli, yang belum mengalami perubahan dan kemajuan.
Fase kedua
Pada fase ini pertengahan abad 19 banyak ditemukan tulisan mengenai aneaka warna kebudayaan dan tingkat evolusinya. Deskripsi mengenai suku bangsa di luar Eropa merupakan kebudayaan yang masih tradisional dan merupakan sisa kebudayaan kuno.
Fase ketiga
Pada awal abad ke 20 ilmu Antropologi mengalami kemajuan, ilmu Antropologi dipergunakan oleh bangsa Eropa untuk mempelajari adat-istiadat dan keabiasaan bangsa yang terjajah. Dengan meangetahui data tentang kebiasaan itu dapat dipergunaklan untuk mempertahankan kolonialismenya di negara yang dijajah tersebut
Fase keempat
Sesudah tahun 1930-an ilmu Antropologi mengalami perkembangan luar biasa, dipengaruhi oleh metode ilmiah dalam melakukan penelitian. Masyarakat terjajah mengalami perkembangan, maka Antropologi seakan mengalami kehilangan objek penerlitian. Antropologi mengembangkan metode ilmiah terutama PT di Eropa dan Amerika, dan seluruh dunia.

3)      Pengertian Antropologi
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari manusia dengan segala aktivitasnya. Di satu pihak, manusia adalah pencipta kebudayaan, di pihak lain kebudayaan yang membentuk perilaku manusia sesuai dengan lingkungannya. Dengan demikian, terjalin hubungan timbal balik yang sangat erat antara manusia dan kebudayaan. Antropologi memiliki sub disiplin, seperti: antropologi biologi, etnolinguistik, arkeologi, prasejarah, dan etnologi. Agar memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai kedudukan, fungsi dan peran bahasa dalam kebudayaan, pengenalan dan pemahaman mengenai antropologi dengan sendirinya merupakan sesuatu yang mutlak diketahui peserta didik melalui suatu pelajaran yang mandiri. Dengan mempelajari antropologi diharapkan peserta didik mampu menyerap antropologi sebagai pengetahuan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menyikapi perbedaan latar budaya, masyarakat, bahasa dan kepercayaan di masyarakat
Menurut etnologinya kata antropologi berasal dari kata yunani “Antropo” yang berarti manusia dan “logy” atau “logos” berarti ilmu yang mempelajari tentang manusia. Menurut Ralfh L Beals dan Harry Hoijen : 1954: 2 antropologi adalah ilmu yang mempelajarai manusia dan semua apa yang dikerjakannya.   Allan H Smith & John L Fischer Banyak ilmu sosial mempelajari manusia, ilmu antropologi berusaha untuk melihat manusia dengan segala komplekstasnya, atau manusia dengan segala aspeknya. Aspek-aspek itu menyangkut asal mula, perkembangan, sifat, dan ciri-ciri manusia serta kebudayaaannya.
Perhatian Antropologi
Seabad lalu Antropologi hanya tertarik mempelajari kelompok-kelompok kecil masyarakat, suku, kebudayaan, kampung-kampung serta minoritas, namun sekarang  Antropologi telah lebih maju dengan mempelajarai manusia dari berbagai segi atau sudut. Baik yang telah maju maupun primitif.

4)      Pembagian Antropologi
a)      Antropolgi fisik
b)      Antropologi Budaya

5)      Tujuan Antropologi
a)      Tujuan akademis Antropologi ingin mencapai pengertian tentang mahkluk manusia pada umumnya dengan mempelajajari keanekawarna bentuk fisiknya, masyarakat serta kebudayannya
b)      Tujuan praktis Antropologi ingin mempelajari manusia dalam aneaka warna masyarakat suku bangsa guna membangun
6)      Ruang Lingkup Ilmu Antropologi Ilmu antopologi merupakan ilmu yang mempelajari manusia dalam arti yang sangat luas, karena ilmu tersebut tidak hanya mempelajari secara biologi, namun mempelajari manusia dalam berbagai aspek. Setelah pearang dunia ke II perkembangan ilmu antopologi sangat pesat, sehingga membentuk pengkhususan-pengkususan sesuai masalahmasalah praktis yang ada dalam masyarakat.
7)      Cabang-cabang ilmu antopologi
a)      Antopologi ekonomi
b)     Antropologi Pembangunan
c)      Antropologi Kesehatan
d)     Antropologi Politik
8)      Metode Ilmiah Antropologi Yang dimaksud dengan metode ilmiah suatu ilmu pengetahuan adalah segala jalan atau cara dalam rangka ilmu tersebut sampai kepada ilmu pengetahuan itu sendiri. Jalan atau cara untuk mencapai kepada suatu ilmu pengetahuan adalah :
a)      Pengumpulan fakta
b)     Penentuan ciri-ciri umum
9)      Sejarah Teori Antropologi A.J.F Kobben guru besar Antropologi universitas Amstrdam, membedakan antara dua golongan ahli Antropologi yaitu Comparativest dan non Comparativest. Kobben menyatakan kedua golongan ahli Antropologi itu penting demi kemajuan Antropologi,keduanya saling menunjang. Antropologi bertujuan mencapai pengertian mengenai tingkah laku mahluk manusia pada umumnya melalui beragam kebudayaan suku bangsa diseluruh dunia.
B.     Saran
Ø  Bagi kita dan generasi akan datang sudah sepatutnya untuk Memahami, memecahkan dan menelaah secara kritis dan rasional   tentang berbagai fenomena sosial budaya yang terjadi di Indonesia
Ø  Kepada para pembaca jika ingin lebih mengetahui tentang bahasan ini bisa membaca buku atau majalah-majalah yang memuat tentang Pembelajaran Menulis yang lebih lengkap.
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan kesehatan kepada kami sehingga kami mempunyai kesempatan untuk menyelesaikan pembuatan makalah yang dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Adapun materi makalah yang kami buat adalah "Antropologi".
Kami menyadari dan meyakini bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak kekurangan dan kesalahan yang kami sadari atau pun yang tidak kami sadari. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari makalah ini, agar di masa yang akan datang kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi. Namun begitu, meskipun makalah ini jauh dari kata sempurna kami berharap agar makalah ini sedikit banyaknya dapat bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam pembuatan makalah ini. Demikian sedikit kata pengantar dari kami atas perhatian para pembaca sekalian kami mengucapkan terima kasih.













DAFTAR ISI

Kata Pengantar................................................................................................ i Daftar Isi          ii
BAB I             PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang Masalah............................................................................ 1
2.      Batasan Masalah........................................................................................ 2
3.      Tujuan yang Ingin dicapai......................................................................... 2
4.      Metode yang digunakan............................................................................ 2
BAB II ......... PEMBAHASAN
Latar Belakang Sejarah Antropologi.............................................................. 3
Perkembangan Antropologi............................................................................ 5
Pengertian Antropologi .................................................................................  7
Pembagian Antropologi.................................................................................. 8
Tujuan Antropologi........................................................................................ 10
Ruang Lingkup Ilmu Antropologi ................................................................. 10
Cabang-cabang ilmu antopologi..................................................................... 11
Metode Ilmiah Antropologi .......................................................................... 12
Sejarah Teori Antropologi ............................................................................. 12
BAB III          PENUTUP
1.    Kesimpulan dan Saran............................................................................... 14
Daftar Pustaka................................................................................................ iii









DAFTAR PUSTAKA

1.      Benedict, Ruth, Patterns of Culture. Boston: Houghton Mifflin Co., 1980.
2.      Harris, Marvin, “Culture, People, Nature; An Introduction to General Anthropology”, New York, Harper and Row Publishers, 1988.
3.      Richardson, Miles, “Anthropologist-the Myth Teller,” AmericanEthnologist, 2, no.3 (August 1975).